Minggu, 09 April 2017

PSIKOLOGI PENDIDIKAN : PERANGKAT UNTUK MENGAJAR SECARA EFEKTIF
Kali ini kita akan mengkaji apa itu bidang psikologi pendidikan dan bagaimana bidang ini bisa membantu Anda untuk memberi kontribusi yang baik bagi masa depan anak-anak.
SELAYANG PANDANG PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Psikologi pendidikan adalah cabang ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan. Psikologi pendidikan adalah bidang bidang yang sangat luas sehingga dibutuhkan satu buah buku tersendiri untuk menjelaskannya.
Latar Belakang Historis
Bidang psikologi pendidikan didirikan oleh beberapa perintis bidang psikologisebelum awal abad ke-20. Ada tiga perintis terkemuka yang muncul di awal sejarah psikologi pendidikan.
William James (1842-1910) memberikan perkuliahan yang bertajuk “Talks to Teachers”. Dalam kuliah ini dia mendiskusikan aplikasi psikologi untuk mendidik anak. James mengatakan bahwa eksperimen psikologi di laboratorium seringkali tidak bisa menegaskan pentingnya mempelajari proses belajar dan mengajar di kelas guna meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu rekomendasinya adalah mulai mengajar pada titik yang sedikit lebih tinggi di atas tingkat pengetahuan dan pemahaman anak dengan tujuan untuk memperluas cakrawala pemikiran anak.
John Dewey (1859-1952). Dia menjadi motor penggerak untuk mengaplikasikan psikologi di tingkat praktis. Dewey membangun laboratorium psikologi pendidikan pertama di AS, di Univeristas Chicago, pada tahun 1894. Kemudian, di Coulombia University, dia melanjutkan karya inovatifnya tersebut. Kita banyak mendapat ide penting dari John Dewey. Pertama, kita mendapatkan pndangan tentang anak sebagai pembelajaran aktif (aktive learner). Sebelum Dewey mengemukakan pandangan ini, ada keyakinan bahwa anak-anak mestinya duduk diam di kursi mereka dan mendengar pelajaran secara pasif dan sopan. Sebaliknya, Dewey percaya bahwa anak-anak akan belajar dengan lebih baik jika mereka aktif. Kedua, dari Dewey kita mendapat ide bahwa pendidikan seharusnya difokuskan pada anak secara keseluruhan dan memperkuat kemampuan anak untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Dewey percaya bahwa anak-anak seharusnya tidak hanya mendapat pelajaran akademik saja, tetapi juga harus diajari cara untuk berpikir dan beradaptasi dengan dunia di luar sekolah. Secara khusus, Dewey berpendapat bahwa anak-anak harus belajar agar mampu memecahkan masalah secara reflektif. Ketiga, dari Dewey kita mendapat gagasan bahwa semua anak berhak mendapat pendidikan yang selayaknya. Dewey sangat mendukung pendidikan yang layak bagi semua anak, lelaki maupun perempuan, dari semua lapisan sosial-ekonomi dan etnis.
E. L. Thorndike (1874-1949), yang memberi banyak perhatian pada penilaian dan pengukuran dan perbaikan dasar-dasar belajar secara ilmiah. Thorndike berpendapat bahwa salah satu tugas pendidikan di sekolah yang paling penting adalah menanamkan keahlian penalaran anak. Thorndike sangat ahli dalam melakukan studi belajar dan mengajar secara ilmiah. Thorndike mengajukan gagasan bahwa psikologi pendidikan harus punya basis ilmiah dan harus berfokus pada pengukuran.
Mengajar : Antara Seni dan Ilmu Pengetahuan
Teori Jean Piaget dan Lev Vygotsky tidakdiciptakan dalam rangka memberi informasi bagi guru tentang cara mendidik anak. Sebagai sebuah ilmu, tujuan psikologi pendidikan adalah memberikan Anda pengetahuan riset yang dapat secara efektif diaplikasikan untuk situasi mengajar. Tetapi, pengajaran Anda tetap merupakan seni mengajar. Selain hal-hal yang bisa Anda pelajari dari riset, Anda juga akan terus menerus membuat penilaian penting di kelas berdasarkan keahlian dan pengalaman pribadi Anda, dan juga berdasarkan saran bijak dari guru-guru lain yang lebih berpengalaman.
CARA MENGAJAR YANG EFEKTIF
Pengetahuan dan keahlian profesional
Guru yang menguasai materi pelajaran dan keahlian atau keterampilan mengajar yang baik. Guru yang efektif memiliki strategi pengajaran yang baik dan didukung oleh metode penetapan tujuan, rancangan pengajaran, dan manajemen kelas mereka tahu bagaimana cara memotivasi, berkomunikasi, dan hubungan secara efektif dengan murid-murid dari beragam latar belakang kultural. Mereka juga memahami cara menggunakan teknologi yang tepat guna didalam kelas.
Diantara kriteria-kriteria guru yang efektif ia memiliki :
a.       Penguasaan meteri pelajaran
b.      Strategi pengajaran
c.       Penetapan tujuan dan keahlian perencanaan instruksional
d.      Kahlian manajemen kelas
e.       Keahlian motivasional
f.       Keahlian komunikasi
g.      Bekerja secara efektif dengan murid dari latar belakang kultural yang berlainan
h.      Keahlian Teknologi


Komitmen dan motivasi
Menjadi guru yang efektif juga membutuhkan komitmen dan motivasi aspek ini mencakup sikap yang baik dan perhatian kepada murid.[9] Guru yang efektif juga punya kepercayaan diri terhadap kemampuan mereka dan tidak akan membiarkan emosi negatif melunturkan motivasi mereka.

RISET DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Kita akan menguraikan mengapa riset itu penting dan bagaimana riset itu dilakukan, termasuk cara agar Anda dapat menjadi guru sekaligus periset.
Mengapa Riset Itu Penting?
Dalam dunia pendidikan pendidik dan peserta didik, mempunyai peran penting dalam upaya keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Begitu pula metode penelitian dalam psikologi pendidikan mempunyai pengaruh terhadap proses pembelajaran, khususnya interaksi antara guru dan murid yang baik, akan tercipta suasana belajar mengajar yang tentram dan nyaman. Ada beberapa manfaat dari metode penelitian dalam dunia pendidikan yang dapat diambil dari keterangan diatas, yakni dengan adanya metode penelitian terhadap peserta didik (siswa- siswi), peserta didik (Guru) dapat mengetahui berbagai karekter sifat dan watak kepribadian yang dimiliki oleh peserta didik, dengan mengetahui berbagai macam karakter yang dimiliki pesrta didik, Guru dapat memahami potensi dan gejala-gejala yang tengah dihadapi oleh peserta didik pada saat proses pembelajaran sekaligus dapat mengarahkannya ke hal-hal yang dapat membawa siswa kearah pembelajaran yang menyenangkan sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh peserta didik.
Metode riset
1.      Riset deskriptif
Riset ini bertujuan mengamati dan mencatat perilaku. Observasi. Sepanjang waktu kita melihat banyak hal. Akan tetapi, melihat dua murid berinteraksi berbeda dengan mengobservasi secara ilmiah. Observasi ilmiah dilakukan secara  sistematis. Observasi ini membutuhkan pengetahuan tentang apa yang Anda amati, melakukan observasi dengan cara yang tidak mengandung bias, mencatat dan mengelompokkan apa yang Anda lihat secara akurat, dan menyampaikan hasil Anda secara efektif.
2.      Riset Korelasional.
Riset ini bertujuan untuk mendeskripsikan kekuatan hubungan antara dua atau lebih kejadian atau karakterisitk.
3.      Riset Eksperimental
Dengan riset ini ahli psikologi pendidikan bisa menentukan sebab-sebab perilaku. Sebab adalah suatu kejadian yang dimanipulasi. Akibat (efek) adalah perilaku yang berubah karena manipulasi.
4.      Riset cross-sectional
Riset dimana data dikumpulkan dalam satu waktu.
5.      Riset Longitudinal
Riset dimana individu yang sama dipelajari selama kurun waktu tertentu, biasanya beberapa tahun atau lebih.
6.      Riset Evaluasi Program
Riset yang didesain untuk membuat keputusan tentang efektivitas program tertentu.

DAFTAR PUSTAKA
Santrock, John W. Psikologi Pendidikan edisi kedua. Universitas of Texas  at Dallas. Kencana : Prenada Media Group.
05.21 No comments » by RismaDwynt

0 komentar:

Posting Komentar

Search

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter

Blogroll

Pages

About